Halaman

Kamis, 24 November 2011

Ibu..... [Re-Share]




[Re-Share]
"Dimana rumahmu Nak?

Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana . Orang bilang anakku seorang aktivis.Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis .Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.

Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.

Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu . Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau,katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..

Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?

Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?

Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..

Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional.Boleh ibu bertanya nak,dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?

Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..

Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.

Untuk mereka yang kasih sayangnya tak kan pernah putus,untuk mereka sang penopang semangat juang ini . Saksikanlah,bahwa tak ada yang lebih berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang kita lakukan.Karena tanpa ridhamu,Mustahil kuperoleh ridhaNya..."

--Anonim--semoga kisah tadi bisa menginspirasi kita..amiin.


Sabtu, 23 April 2011

How to Make Flash Banner without Adobe Flash

I am often amazed at the cool Flash banner on Web and I want to make an animated banner for my Website. But how to create a wonderful banner?

The first idea in my mind is I can create one with Adobe Flash product. I deny this idea quickly for the following reasons.
As I know, Adobe Flash is a tool for professionals to create Flash animations and movies. It is not an ideal tool for me. If I use this software, I think I have to spend a lot of time learning how to use it. Besides, Adobe Flash is so expensive that I do not want to purchase it.

Is there any easy way to make Flash banner without Adobe Flash? An idea pops up in my mind. I will share it with all Flash newbies.

As we know that there are rich animations in MS PowerPoint, can we turn the animation to a Flash movie? The answer is “Yes”.
If you have MS PowerPoint in your computer, you can create a PowerPoint banner and convert it to a cool Flash banner with PowerPoint to Flash Converter.
And I find there are some advantages with PowerPoint to create animated movie.
  • PowerPoint is very popular and so easy to use. PowerPoint is quite user-friendly. Only after some clicks, the phenomenal slideshow will come out. Even though you are just a beginner, so many tutorials on line will help you.
  • It is quite effective. The animation types can definitely satisfy your needs in a Flash movie. I also can add music, pictures, etc to the files.

I use the PowerPoint 2007. Now let me show you steps.
1. Create a new slide. In my computer, the default size of the slide is On-screen shot(4:3). So you need to set up the page size as a banner in Design.

make-flash-banner01.png

In the Slide sized for, you can choose the Banner option. Or you also can set up the size as you favorite.

make-flash-banner02.png

Click OK, you can see the banner is in an earlier format.

make-flash-banner03.png

Then you can design a banner as you like. You can also add animations, sounds, pictures and more objects into your design.
2.
1) I set up a theme to this banner. As you know, MS PowerPoint supports many themes. I choose this one. It seems very fresh and cool.

make-flash-banner04.png

2) Insert the Lighting bulb: Insert-> Picture-> then select a picture you want to insert from your computer. This bulb is a GIF image, so I do not add any animations into it.
3) Insert a text box and input the sentence "How to make Flash banner with PowerPoint". Then add effects to the text box. There are four animations: entrance, emphasis and exit. I just add the entrance’s effect.
There are many effects we can select for every animations. You can get more effects from More Effects option.

make-flash-banner05.png

You can adjust the speed of the effect. I set up it (set it up) to Medium.

make-flash-banner06.png

Then click OK. The final interface is as follow (please check your PowerPoint file): You can press F5 to preview your Flash banner.

make-flash-banner07.png

Ok, this simple PowerPoint banner is finished.
If I want to put this banner on the web, what I need is a powerpoint to Flash.
I think an excellent PowerPoint to Flash converter is very helpful for me. A good PowerPoint to Flash converter should be able to preserve the pre-set animations and effects.